menu blog

Selasa, 06 November 2012

ALENIA PARAGRAF

 
ALENIA PARAGRAF
Tugas ketiga saya kali ini yaitu membuat artikel mengenai alinea atau paragaraf. Jadi apa yang dimaksud dengan alinea itu? Alinea atau Paragraf adalah kesatuan pikiran yang lebih luas daripada kalimat, berupa penggabungan beberapa kalimat yang mempunyai satu gagasan atau satu tema. Meskipun demkian, ada juga alinea yang hanya terdiri dari satu kalimat saja, penyebabnya antara lain:
1. Kurang dikembangkan oleh penulis
2.Sebagai peralihan antara bagian-bagian karangan
3.Dialog antar narasi diperlakukan sebagai satu alinea
Adapun tujuan pembentukan alinea adalah :
  1. Memudahkan pegertian dan pemahaman terhadap satu tema
  2. Memisahkan dan menegaskan perhentian secara wajar dan normal.
Persyaratan Alinea :
  1. Memiliki kesatuan alinea : dalam satu alinea hanya memiliki satu pokok pikran.
  2. Memiliki kepaduan alinea atau koherensi.
Koherensi alinea dapat diciptakan melalui susunan yang logis dan perkaitan antar kalimat, dengan cara repetisi, kata ganti, dan kata sambung.
Berikut ini adalah metode-metode yang digunakan untuk pengembangan paragraph :
  • Metode Definisi
Yang dimaksud dengan definisi adalah usaha penulis untuk menerangkan pengertian/konsepistilah tertentu.
  • Metode Proses
Sebuah paragraf dikatakan memakai metode proses apabila isi alinea menguraikan suatu proses.
  • Metode Contoh
Dalam karangan ilmiah, contoh dan ilustrsi selalu ditampilkan. Contoh-contoh terurai, lebih-lebih yang memerlukan penjelasan rinci tentu harus disusun berbentuk paragraf.
  • Metode Sebab-Akibat
Metode sebab-akibat atau akibat-sebab (kausalitas) dipakai untuk menerangkan suatu kejadian dan akibat yang ditimbulkannya, atau sebaliknya.
  • Metode Umum-Khusus
Metode umum-khusnya dan khusus-umum paling banyak dipakai untuk mengembangkan gagasan paragraf agar tampak teratur.
  • Metode Klasifikasi
Bila kita akan mengelompokan benda-benda atau non benda yang memiliki persamaan ciri seperi sifat, bentuk, ukuran, dan lain-lain, cara yang paling tepat adalah dengan metode klasifikasi.

Jenis-jenis Paragraf
1) Jenis paragraf menurut posisi kalimat topiknya
a. Paragraf Deduktif
b. Paragraf Induktif
c. Paragraf Deduktif-Induktif
d. Paragraf penuh kalimat topic

2) Jenis Paragraf Menurut Sifat Isinya
Isi sebuah paragraf dapat bermacam-macam bergantung pada maksud penulisannya dan tuntutan korteks serta sifat informasi yang akan disampaikan.Penyelarasan sifat isi paragraf dengan isi karangan sebenarnya cukup beralasan karena pekerjaan menyusun paragraf adalah pekerjaan mengarang juga
Berdasarkan sifat isinya, alinea dapat digolongkan atas lima macam, yaitu:
a. Paragraf Persuasif : adalah isi paragraf mempromosikan sesuatu dengan cara mempengaruhi atau mengajak pembaca
b. Paragraf argumentasi : adalah isi paragraf membahas satu masalah dengan bukti_bukti alasan yang mendukung.
c. Paragraf naratif : adalah isi paragraf menuturkan peristiwa atau keadaan dalam bentuk data atau cerita.
d. Paragraf deskritif : adalah paragraf yang melukiskan atau menggambarkan sesuatu dengan bahasa.
e. Paragraf eksposisi : adalah paragraf yang memaparkan sesuatu fakta atau kenyataan kejadian tertentu.

Sumber :



Sabtu, 27 Oktober 2012

kalimat efektif

PENGERTIAN KALIMAT EFEKTIF
Kalimat adalah satuan bahasa terkecil, dalam wujud lisan atau tulis yang memiliki sekurang-kurangnya subjek dan predikat. Bagi seorang pendengar atau pembaca, kalimat adalah kesatuan kata yang mengandung makna atau pikiran. Sedangkan bagi penutur atau penulis, kalimat adalah satu kesatuan pikiran atau makna yang diungkapkan dalam kesatuan kata.
Efektif mengandung pengertian tepat guna, artinya sesuatu akan berguna jika dipakai pada sasaran yang tepat. Pengertian edektif dalam kalimat adalah ketepatan penggunaan kalimat dan ragam bahasa tertentu dalam situasi kebahasaan tertentu pula.
Beberapa definisi kalimat efektif menurut beberapa ahli bahasa:

1.Kalimat efektif adalah kalimat yang bukan hanya memenuhi syarat-syarat komunikatif, gramatikal, dan sintaksis saja, tetapi juga harus hidup, segar, mudah dipahami, serta sanggup menimbulkan daya khayal pada diri pembaca. (Rahayu: 2007)

2.Kalimat efektif adalah kalimat yang benar dan jelas sehingga dengan mudah dipahami orang lain secara tepat. (Akhadiah, Arsjad, dan Ridwan: 2001)

3.Kalimat efektif adalah kalimat yang memenuhi kriteria jelas, sesuai dengan kaidah, ringkas, dan enak dibaca. (Arifin: 1989)

4.Kalimat efektif dipahami sebagai kalimat yang dapat menyampaikan informasi dan informasi tersebut mudah dipahami oleh pembaca. (Nasucha, Rohmadi, dan Wahyudi: 2009)

Dari beberapa uraian di atas dapat diambil kata kunci dari definisi kalimat efektif yaitu sesuai kaidah bahasa, jelas, dan mudah dipahami. Jadi, kalimat efektif adalah kalimat yang sesuai dengan kaidah bahasa, jelas, dan mudah dipahami oleh pendengar atau pembaca.

Sumber :  wikipedia

..

 

KALIMAT


B.INDONESIA (SOFTSKILL)

NAMA     : LUKMAN CARESA
KELAS    : 3KB02
NPM        : 24110074



PENGERTIAN KALIMAT DAN UNSUR KALIMAT
1. PENGERTIAN KALIMAT 

Kalimat adalah satuan bahasa terkecil yang mengungkapkan pikiran yang utuh, baik dengan cara lisan maupun tulisan. Dalam wujud lisan, kalimat diucapkan dengan suara naik turun dan keras lembut, disela jeda, dan diakhiri dengan intonasi akhir yang diikuti oleh kesenyapan yang mencegah terjadinya perpaduan ataupun asimilasi bunyi ataupun proses fonologis lain. Dalam wujud tulisan, kalimat dimulai dengan huruf kapital dan diakhiri dengan tanda titik (.), tanda tanya (?), atau tanda seru (!);dan di dalamnya dapat disertakan tanda baca seperti koma (,), titik dua (:), pisah (-),dan spasi. Tanda titik, tanda tanya, dan tanda seru pada wujud tulisan sepadan dengan intonasi akhir pada wujud lisan sedangkan spasi yang mengikuti mereka melambangkan kesenyapan. Tanda baca lain sepadan dengan jeda.

2.UNSUR-UNSUR KALIMAT
 
Setiap kalimat memiliki unsur penyusun kalimat. Gabungan dari unsur-unsur kalimat akan membentuk kalimat yang mengandung arti.

Unsur-unsur inti kalimat antara lain SPOK :

              1. Subjek
Fungsi subjek merupakan pokok dalam sebuah kalimat. Pokok kalimat itu dibicarakan atau dijelaskan oleh fungsi sintaksis lain, yaitu predikat. Ciri-ciri subjek yaitu: (1) jawaban apa atau siapa, (2) dapat didahului oleh kata bahwa, (3) berupa kata atau frasa benda (nomina), (4) dapat disertai kata ini atau itu, (5) dapat disertai pewatas yang, (6) tidak didahului preposisi di, dalam, pada, kepada, bagi, untuk, dan lain-lain, (7) tidak dapat diingkarkan dengan kata tidak, tetapi dapat diingkarkan dengan kata bukan.


             2. Predikat
Predikat merupakan unsur yang membicarakan atau menjelaskan pokok kalimat atau subjek. Predikat mempunyai ciri-ciri sebagai berikut: 1) bagian kalimat yang menjelaskan pokok kalimat, 2) dalam kalimat susun biasa, predikat berada langsung di belakang subjek, 3) predikat umumnya diisi oleh verba atau frasa verba, 4) dalam kalimat susun biasa (S-P) predikat berintonasi lebih rendah, 5) predikat merupakan unsur kalimat yang mendapatkan partikel –lah, 6) predikat dapat merupakan jawaban dari pertanyaan apa yang dilakukan (pokok kalimat) ataubagaimana (pokok kalimat).

3.  Objek
  
Fungsi objek adalah unsur kalimat yang kehadirannya dituntut oleh verba transitif pengisi predikat dalam kalimat aktif.  Objek mempunyai ciri-ciri sebagai berikut: 1) berupa nomina atau frasa nominal, 2) berada langsung di belakang predikat (yang diisi oleh verba transitif), 3) dapat diganti enklitik –nya, ku atau –mu, 4) objek dapat menggantikan kedudukan subjek ketika kalimat aktif transitif dipasifkan.

4.      Pelengkap

Pelengkap adalah unsur kalimat yang berfungsi melengkapi informasi, mengkhususkan objek, dan melengkapi struktur kalimat. Pelengkap (pel.) bentuknya mirip dengan objek karena sama-sama diisi oleh nomina atau frasa nominal dan keduanya berpotensi untuk berada langsung di belakang predikat.
Pelengkap mempunyai ciri-ciri sebagai berikut: 1) pelengkap kehadirannya dituntut oleh predikat aktif yang diisi oleh verba yang dilekati oleh prefik ber- dan predikat pasif yang diisi oleh verba yang dilekati oleh prefiks ter-, 2) pelengkap merupakan unsur kalimat yang kehadirannya mengikuti predikat yang diisi oleh verba adalah, ialah, merupakan, dan menjadi, 3) dalam kalimat, jika tidak ada objek, pelengkap terletak langsung di belakang predikat, tetapi kalau predikat diikuti oleh objek, pelengkap berada di belakang objek, 4) pelengkap tidak dapat diganti dengan pronomina –nya, 5) satuan bahasa pengisi pelengkap dalam kalimat aktif tidak mampu menduduki fungsi subjek apabila kalimat aktif itu dijadikan kalimat pasif.

5. Keterangan
Keterangan adalah unsur kalimat yang memberikan keterangan kepada seluruh kalimat. Sebagian besar unsur keterangan merupakan unsur tambahan dalam kalimat.
Keterangan mempunyai ciri-ciri sebagai berikut: 1) umumnya merupakan keterangan tambahan atau unsur yang tidak wajib dalam kalimat, 2) keterangan dapat berpindah tempat tanpa merusak struktur dan makna kalimat, 3) keterangan diisi oleh adverbia, adjektiva, frasa adverbial, frasa adjektival, dan klausa terikat.
Fungsi keterangan ini memiliki banyak jenis, misalnya keterangan tempat, waktu, alat, cara, tujuan, perbandingan, sebab, akibat, syarat, dll.


3. Pola kalimat
Unsur kalimat terdiri dari:

A. Subjek:
- terletak di muka predikat, biasanya kata benda namun pada saat tertentu saja,
- Jenis kata lain juga dapat menduduki fungsi objek
- Sebagai pokok kalimat.
- Dapat dijadikan kalimat tanya
Contoh subjek kata benda.
- Harga komputer saat ini sangat murah sekali.

B. Predikat:
- Biasanya kata kerja, kata sifat,preposisi.
- Penerang suatu subjek.
- Kalimat tanya pada predikat di dalam kalimat dapat diberikan kata tanya “mengapa” dan “bagaimana”.


C. Objek dan Pelengkap:
- Posisi suatu kalimat terletak dibelakang predikat yang berjenis verba.
- Adanya kemiripan antara objek dan pelengkap
- Objek berjenis kata benda
- Pelengkap berjenis kata benda,kata sifat,dan kata kerja
- Objek dapat menjadi subjek dalam kalimat pasif
- Pelengkap tidak
- Objek ada dibelakang predikat tetapi jika ada objek pelengkap ditulis setelahnya.
Contoh:
*Heru beli duren --> objek
*Heru membeli duren --> pelengkap

Pola Kalimat terdiri atas:

A. Verba atau kata kerja:

- Sebuah kata yang mengandung makna dasar perbuatan,proses, keadaan yang bukan sifat.

Ciri khas kata kerja:
- inti predikat dalam kalimat

Bentuk kata kerja;
• verba awal = kata kerja yang dapat berdiri sendiri.
• Verba turunan = kata kerja penggabungan paduan bentuk dasar.

B. Kata benda:
- Kata yang mengacu pada manusia, hewan, benda, dan konsep atau pengertian.

Ciri kata benda:
- Kata benda tidak dapat didahului atau bergabung dengan kata tidak.
- Menduduki fungsi subjek,objek, atau pelengkap dalam kalimat yang berpredikat kata kerja.
- Dapat diikuti oleh kata sifat atau adjektiva

Bentuk Kata benda:

a. Kata benda dasar
Contoh : mobil, motor, hari, minggu.

b. Kata benda turunan
- Kata benda berafiks, misal: penjaga,kemampuan, perbuatan.
- Kata benda reduplikasi, misal: luntung-lantang, kebun-kebun.
- Kata benda majemuk, misal: kantor dinas, tanah air.



4. Kalimat dapat dibedakan berdasarkan bermacam-macam hal sebagai berikut:
(1) Berdasarkan nilai informasinya
(sasaran atau tujuan yang akan dicapai) kalimat dibedakan atas:
(a) kalimat berita adalah suatu kalimat yang mengandung peristiwa atau kejadian.
Kalimat Berita dibagi menjadi 2 bagian:
1. Ucapan langsung
Contoh : Dia akan Pergi Bekerja
2. Ucapan tidak langsung
Contoh : Rian bukan anak yang suka mencontek
(b) kalimat tanya adalah suatu kalimat yang mengandung pertanyaan tentang yang belum diketahui
Contoh : Kapan Kakak pulang ke rumah ibu?
(c) kalimat perintah  adalah kalimat yang berisi perintah kepada orang lain untuk melakukan sesuatu dan untuk mendapatkan  tanggapan sesuatu. kalimat perintah dapat berupa :
- suruhan
- ajakan
- permintaan
- larangan
(d) kalimat harapan
(e) kalimat pengandaian
(2) Berdasarkan diatesis
kalimat dibedakan atas:
(a) Kalimat Aktif adalah kalimat yang memiliki subjek untuk melakukan pekerjaan dan predikat yang berupa kata kerja me-atau ber-  , Contoh : Adik mencuci baju kakak
(b) Kalimat Pasif adalah kalimat yang memiliki subjek untuk melakukan pekerjaan dan predikat yang berupa kata kerja di- .   Contoh : baju kakak dicuci oleh adik
(3) Berdasarkan urutan katanya,
kalimat dibedakan atas:
(a) kalimat normal (subjek mandahului predikat)
(b) kalimat inversi (predikat mendahului subjek)
(4) Berdasarkan jumlah inti yang membentuknya,
kalimat dibedakan atas:
(a) kalimat minor ialah kalimat yang hanya mengandung satu unsur inti atau unsur pusat. contoh : Diam!
(b) kalimat mayor  ialah kalimat yang sekurang-kurangnya mengandung dua unsur inti.  contoh : ria pergi kedapur  , tia belajar di kamar
(5) Berdasarkan pola-pola dasar yang dimilikinya,
kalimat dibedakan atas:
(a) kalimat inti ialah kalimat yang memiliki ciri terdiri dari dua kata, berpola S-P, dan intonasinya netral.
(b) kalimat luas ialah kalimat inti yang sudah diperluas dengan kata-kata baru sehingga tidak hanya terdiri dari dua kata.
(c) kalimat transformasi ialah kalimat inti yang sudah mengalami perubahan baik berupa penambahan kata maupun perbanyakan unsur inti.
Ciri-ciri kalimat inti:
* hanya terdiri atas dua kata
* kedua kata itu sekaligus menjadi inti kalimat (kata pertama menduduki jabatan subjek, kata kedua menduduki jabatan predikat)
* urutannya adalah subjek mendahului predikat
* intonasinya adalah intonasi berita yang netral
(6) Berdasarkan jumlah kontur yang terdapat di dalamnya, kalimat dibedakan atas:
(a) kalimat minim (hanya mengandung satu kontur)
(b) kalimat panjang (mengandung lebih dari satu kontur)
Kontur adalah bagian arus ujaran yang diapit oleh dua kesenyapan.
Contoh:
(i) # Pergi! #
(ii) # Berita daerah membangun # disiarkan TVRI # setiap hari #
Kalimat (i) adalah kalimat minim, sedangkan kalimat (ii) adalah kalimat panjang.
(7) Berdasarkan jumlah klausa yang terkandung di dalamnya, kalimat dibedakan atas:
1. kalimat tunggal
(kalimat yang hanya mengandung satu klausa/satu pola S-P)
2. kalimat majemuk
(kalimat yang mengandung lebih dari satu klausa/lebih dari satu pola S-P)
Kalimat majemuk, berdasarkan hubungan antar klausanya dibedakan lagi atas:
(b. 1) kalimat majemuk setara ialah kalimat majemuk yang klausa-klausanya sama tinggi kedudukannya. kalimat majemuk setara dibagi menjadi 5 bagian :
a. Kalimat Majemuk Setara Penggabungan: kalimat yang menggunakan kata penghubung dan
b. Kalimat Majemuk Setara Penguatan: kalimat yang menggunakan kata penghubung bahkan
c. Kalimat Majemuk Setara Pemilihan: kalimat yang menggunakan kata penghubung atau
d. Kalimat Majemuk Setara Berlawanan: kalimat yang menggunakan kata penghubung tetapi, sedangkan, melainkan
e. Kalimat Majemuk Setara Urutan Waktu: kalimat yang menggunakan kata penghubung kemudian, lalu, lantas.
(b.2) kalimat majemuk betingkat adalah dua kalimat atau lebih kalimat tunggal yang kedudukannya berbeda yang memiliki unsur induk kalimat dan anak kalimat.
Contoh : Ayah mencuci motor ketika matahari berada di ufuk timur.
(b.3) kalimat majemuk campuran gabungan antara kalimat majemuk tunggal dan kalimat majemuk setara. Contoh: Andi bermain dengan budi.
(b.4) kalimat majemuk rapatan
(8) Berdasarkan Pengucapannya
Kalimat dapat dibedakan menjadi 2 jenis, yaitu:
1. Kalimat Langsung
Kalimat langsung adalah kalimat yang secara cermat menirukan ucapan orang. Kalimat langsung juga dapat diartikan kaliamt yang memberitakan bagaimana ucapan dari orang lain (orang ketiga). Kalimat ini biasanya ditandai dengan tanda petik dua (“….”) dan dapat berupa kalimat tanya atau kalimat perintah.
Contoh:
-  Tina berkata: “Ria, jangan membuang sampah itu disembarang tempat!”
2. Kalimat Tak Langsung
Kalimat tak langsung adalah kalimat yang menceritakan kembali ucapan atau perkataan  orang lain. Kalimat tak langsung tidak ditandai lagi dengan tanda petik dua dan sudah dirubah menjadi kalimat berita.
Contoh:
- Kakak berkata bahwa dia senang melihat aku mendapatkan pekerjaan
Sumber : http://yantysa.wordpress.com



Rabu, 03 Oktober 2012

PERKEMBANGAN BAHASA INDONESIA


PERISTIWA BERSEJARAH DI INDONESIA ANTARA TAHUN 1901 SAMPAI 1928


 1901

 Jambi ditempatkan di bawah kekuasaan Residen Belanda di Palembang pada saat munculnya masalah suksesi dan pergolakan lainnya yang terkait.
  Mahyudin Datuk Sutan Marajo menerbitkan koran Warta Berita di Padang, surat kabar  berbahasa Indonesia pertama dengan tulisan latin.
 Perusahaan minyak Zijlker's Royal Dutch diperluas hingga ke Kalimantan.
 Belanda menempatkan pasukan keamanan di Kepulauan Mentawai.
 6 Juni Soekarno dilahirkan.
Ratu Wilhelmina dari Belanda mengumumkan " Politik Etis" untuk Hindia Belanda.
  1908
§  Klungkung memberontak melawan Belanda; para bangsawan melakukan puputan untuk mempertahankan kehormatan mereka.
§  Belanda ikut campur dalam konflik-konflik lokal di Sumbawa, hingga lebih ketat menguasai wilayah itu.
§  Buton jatuh ke dalam pemerintah langsung Belanda.
§  VSTP (serikat buruh kereta api) dibentuk, anggota-anggota orang Indonesia diterima.
§  20 Mei Budi Utomo didirikan di antara para mahasiswa suku Jawa kelas atas di Jawa, termasuk dr. Sutomo dan dr. Tjipto Mangunkusumo, menandai dimulainya era Kebangkitan nasional
§  Oktober Budi Utomo mengadakan kongres di Yogyakarta. Tjipto Mangunkusumo meninggalkan organisasi ini.
§  Indische Vereeniging didirikan untuk para mahasiswa Indonesia di Belanda.
§  Pemberontakan kecil di Minangkabau dipadamkan.
§  Hindia Belanda memperkenalkan pajak pendapatan.
§  1917
§  Jong Sumatranen Bond berdiri di Jakarta
§  Sarekat Islam mulai mengambil posisi lebih anti-pemerintah.
§  Kelompok sayap kiri dari Semarang berkumpul di Sarekat Islam dibawah SemaunTjokroaminoto tidak melarang mereka.
§  Belanda mempertimbangkan milisi Indonesian untuk dinas militer; anggota sayap kiri di Sarekat Islam menentang.
§  Aisyiyah, organisasi perempuan Muhammadiyah berdiri.
§  Fasilitas pelabuhan modern dibangun di Surabaya.
§  Ki Hajar Dewantara kembali dari pembuangan.
§  1918
 18 Mei Volksraad berapat untuk pertama kalinya. 39% dari anggota-anggotanya adalah orang Indonesia. Anggota-anggotanya dipilih oleh dewan-dewan setempat dari kabupaten. Kebanyakan anggotanya adalah pegawai pemerintah atau bupati. Volksraad terdiri dari satu kamar, dan berfungsi sebagai dewan penasihat saja.
§  Gubernur Jenderal van Limburg Stirum mengangkat Tjokroaminoto menjadi anggota Volksraad. Dr. Tjipto Mangunkusumo juga ditempatkan di sana.
§  ISDV mulai membentuk soviet-soviet (dewan-dewan) di Surabaya.
§  "Sarekat Islam B", cabang revolusioner rahasia, mulai terbentuk. Anggotanya termasuk Musso (dan kemungkinan juga Tjokroaminoto).
§  Sarekat Sumatra didirikan.
§  Wabah cacar melanda Jawa, Sumatra dan Kalimantan.
§  Organisasi Jong Minahasa didirikan.
§  Pemerintah Hindia Belanda mulai menindas ‘’soviet-soviet’’ ISDV, mengusir anggota-anggota Belanda dari gerakan komunis.
§  "Janji November": pemerintah Belanda mengatakan bahwa Indonesia akan memiliki pemerintahan sendiri di masa depan yang belum ditetapkan.
§  14 November anggota-anggota orang Indonesia di Volksraad mengecam Pemerintah Hindia Belanda karena lebih mengutamakan kepentingan-kepentingan orang Eropa.
§  Pemerintah Hindia Belanda membuang Sneevliet.
§  Douwes Dekker kembali dari pembuangan.
§  1928
§  PNI mengganti namanya menjadi Partai Nasional Indonesia, menerima bendera Merah-Putih, Bahasa Indonesia sebagai bahasa nasional, "Indonesia Raya" ciptaan W.R. Supratman sebagai lagu kebangsaan.
§  Maret, Hatta dan pendukung-pendukungnya dibebaskan; pidato-pidato Hatta jelas-jelas anti Belanda.
§  28 Oktober, Kongres Pemuda II di Batavia menerima "sumpah pemuda": satu nusa, satu bangsa, dan satu bahasa. Kongres diketuai oleh Sugondo Djojopuspito (PPI)
§  Muhammad Yamin menulis puisi "Indonesia tumpah darahku".
§  KNILM didirikan sebagai perusahaan penerbangan resmi Hindia Belanda.
§  Perti (Persatuan Tarbiyah Islamiyah) didirikan di Bukittinggi sebagai organisasi pendidikan untuk kaum Muslim Minangkabau yang tradisionalis .
FUNGSI BAHASA INDONESIA
Fungsi bahasa dapat dibagi menjadi 2 bagian, yaitu fungsi bahasa secara umum dan secara khusus.
Dalam literatur bahasa, dirumuskannya fungsi bahasa secara umum bagi setiap orang adalah
1. Sebagai alat untuk mengungkapkan perasaan atau mengekspresikan diri.
Mampu mengungkapkan gambaran,maksud ,gagasan, dan perasaan. Melalui bahasa kita dapat menyatakan secara terbuka segala sesuatu yang tersirat di dalam hati dan pikiran kita. Ada 2 unsur yang mendorong kita untuk mengekspresikan diri, yaitu:
* Agar menarik perhatian orang lain terhadap diri kita.
* Keinginan untuk membebaskan diri kita dari semua tekanan emosi.

2. Sebagai alat komunikasi.
Bahasa merupakan saluran maksud seseorang, yang melahirkan perasaan dan memungkinkan masyarakat untuk bekerja sama. Komunikasi merupakan akibat yang lebih jauh dari ekspresi diri. Pada saat menggunakan bahasa sebagai komunikasi,berarti memiliki tujuan agar para pembaca atau pendengar menjadi sasaran utama perhatian seseorang. Bahasa yang dikatakan komunikatif karena bersifat umum. Selaku makhluk sosial yang memerlukan orang lain sebagai mitra berkomunikasi, manusia memakai dua cara berkomunikasi, yaitu verbal dan non verbal. Berkomunikasi secara verbal dilakukan menggunakan alat/media bahsa (lisan dan tulis), sedangkan berkomunikasi cesara non verbal dilakukan menggunakan media berupa aneka symbol, isyarat, kode, dan bunyi seperti tanda lalu lintas,sirene setelah itu diterjemahkan kedalam bahasa manusia.
3. Sebagai alat berintegrasi dan beradaptasi sosial.
Pada saat beradaptasi dilingkungan sosial, seseorang akan memilih bahasa yang digunakan tergantung situasi dan kondisi yang dihadapi. Seseorang akan menggunakan bahasa yang non standar pada saat berbicara dengan teman- teman dan menggunakan bahasa standar pada saat berbicara dengan orang tua atau yang dihormati. Dengan menguasai bahasa suatu bangsa memudahkan seseorang untuk berbaur dan menyesuaikan diri dengan bangsa.
4. Sebagai alat kontrol Sosial.
Yang mempengaruhi sikap, tingkah laku, serta tutur kata seseorang. Kontrol sosial dapat diterapkan pada diri sendiri dan masyarakat, contohnya buku- buku pelajaran, ceramah agama, orasi ilmiah, mengikuti diskusi serta iklan layanan masyarakat. Contoh lain yang menggambarkan fungsi bahasa sebagai alat kontrol sosial yang sangat mudah kita terapkan adalah sebagai alat peredam rasa marah. Menulis merupakan salah satu cara yang sangat efektif untuk meredakan rasa marah kita.
Kedudukan Bahasa Indonesia
Kedudukan Bahasa Indonesia terdiri dari :
1. Bahasa Indonesia sebagai Bahasa Nasional
Fungsi Bahasa Indonesia dalam kedudukannya sebagai bahasa nasional:
1). Bahasa Indonesia berfungsi sebagai Lambang kebanggaan kebangsaan
Bahasa Indonesia mencerminkan nilai – nilai sosial budaya yang mendasari rasa kebangsaan kita. Atas dasar kebanggaan ini , Bahasa Indonesia harus kita pelihara dan kita kembangkan. Serta harus senantiasa kita bina rasa bangga dalam menggunakan Bahasa Indonesia.
2). Bahasa Indonesia berfungsi sebagai lambang identitas nasional
Bahasa Indonesia dapat memiliki identitasnya apabila masyarakat pemakainya/yang menggunakannya membina dan mengembangkannya sehingga bersih dari unsur – unsur bahasa lain.
3). Bahasa Indonesia berfungsi sebagai alat perhubungan antar warga, antar daerah, dan antar budaya
Dengan adanya Bahasa Indonesia kita dapat menggunakannya sebagai alat komunikasi dalam berinteraksi/berkomunikasi dengan masyarakat-masyarakat di daerah (sebagai bahasa penghubung antar warga, daerah, dan buadaya).
4). Bahasa Indonesia berfungsi sebagai alat yang memungkinkan penyatuan berbagai – bagai suku bangsa dengan latar belakang sosial budaya dan bahasanya masing – masing kedalam kesatuan kebangsaan Indonesia.
Dengan bahasa Indonesia memungkinkan berbagai suku bangsa mencapai keserasian hidup sebagai bangsa yang bersatu dengan tidak perlu meninggalkan identitas kesukuan dan kesetiaan kepada nilai – nilai sosial budaya serta latar belakang bahasa daerah yang bersangkutan.

2. Bahasa Indonesia sebagai Bahasa Negara
Fungsi Bahasa Indonesia dalam kedudukannya sebagai bahasa Negara:
1). Bahasa Indonesia berfungsi sebagai bahasa resmi kenegaraan
Sebagai bahasa resmi kenegaraan , bahasa Indonesia dipakai didalam segala upacara, peristiwa dan kegiatan kenegaraan baik dalam bentuk lisan maupun tulisan.
2). Bahasa Indonesia berfungsi sebagai bahasa pengantar didalam dunia pendidikan
Bahasa Indonesia merupakan bahasa pengantar yang digunakan di lembaga – lembaga pendidikan mulai dari taman kanak – kanak sampai dengan perguruan tinggi diseluruh Indonesia.
3). Bahasa Indonesia berfungsi sebagai alat perhubungan pada tingkat nasional untuk kepentingan perencanaan dan pelaksanaan pembangunan
Bahasa Indonesia dipakai bukan saja sebagai alat komunikasi timbal – balik antara pemerintah dan masyarakat luas, dan bukan saja sebagai alat perhubungan antar daerah dan antar suku , melainkan juga sebagai alat perhubungan didalam masyarakat yang sama latar belakang sosial budaya dan bahasanya.
4). Bahasa Indonesia berfungsi sebagai alat pengembangan kebudayaan, ilmu pengetahuan dan teknologi.
Bahasa Indonesia adalah satu – satunya alat yang memungkinkan kita membina dan mengembangkan kebudayaan nasional sedemikian rupa sehingga ia memikili ciri – ciri dan identitasnya sendiri ,yang membedakannya dari kebudayaan daerah.

BAHASA DALAM KEHIDUPAN SEHARI HARI
Kita tahu bahwa bahasa sebagai alat komunikasi lingual manusia, baik secara
terlisan maupun tertulis. Ini adalah fungsi dasar bahasa yang tidak dihubungkan
dengan status dan nilai-nilai sosial. Setelah dihubungkan dengan kehidupan sehari-
hari, yang di dalamnya selalu ada nilai-nilai dan status, bahasa tidak dapat
ditinggalkan. Ia selalu mengikuti kehidupan manusia sehari-hari, baik sebagai
manusia anggota suku maupun anggota bangsa. Karena kondisi dan pentingnya
bahasa itulah, maka ia diberi ‘label’ secara eksplisit oleh pemakainya yang berupa
kedudukan dan fungsi tertentu.
 NAMA: LUKMAN CARESA
KELAS : 3KB02