menu blog

Sabtu, 27 Oktober 2012

KALIMAT


B.INDONESIA (SOFTSKILL)

NAMA     : LUKMAN CARESA
KELAS    : 3KB02
NPM        : 24110074



PENGERTIAN KALIMAT DAN UNSUR KALIMAT
1. PENGERTIAN KALIMAT 

Kalimat adalah satuan bahasa terkecil yang mengungkapkan pikiran yang utuh, baik dengan cara lisan maupun tulisan. Dalam wujud lisan, kalimat diucapkan dengan suara naik turun dan keras lembut, disela jeda, dan diakhiri dengan intonasi akhir yang diikuti oleh kesenyapan yang mencegah terjadinya perpaduan ataupun asimilasi bunyi ataupun proses fonologis lain. Dalam wujud tulisan, kalimat dimulai dengan huruf kapital dan diakhiri dengan tanda titik (.), tanda tanya (?), atau tanda seru (!);dan di dalamnya dapat disertakan tanda baca seperti koma (,), titik dua (:), pisah (-),dan spasi. Tanda titik, tanda tanya, dan tanda seru pada wujud tulisan sepadan dengan intonasi akhir pada wujud lisan sedangkan spasi yang mengikuti mereka melambangkan kesenyapan. Tanda baca lain sepadan dengan jeda.

2.UNSUR-UNSUR KALIMAT
 
Setiap kalimat memiliki unsur penyusun kalimat. Gabungan dari unsur-unsur kalimat akan membentuk kalimat yang mengandung arti.

Unsur-unsur inti kalimat antara lain SPOK :

              1. Subjek
Fungsi subjek merupakan pokok dalam sebuah kalimat. Pokok kalimat itu dibicarakan atau dijelaskan oleh fungsi sintaksis lain, yaitu predikat. Ciri-ciri subjek yaitu: (1) jawaban apa atau siapa, (2) dapat didahului oleh kata bahwa, (3) berupa kata atau frasa benda (nomina), (4) dapat disertai kata ini atau itu, (5) dapat disertai pewatas yang, (6) tidak didahului preposisi di, dalam, pada, kepada, bagi, untuk, dan lain-lain, (7) tidak dapat diingkarkan dengan kata tidak, tetapi dapat diingkarkan dengan kata bukan.


             2. Predikat
Predikat merupakan unsur yang membicarakan atau menjelaskan pokok kalimat atau subjek. Predikat mempunyai ciri-ciri sebagai berikut: 1) bagian kalimat yang menjelaskan pokok kalimat, 2) dalam kalimat susun biasa, predikat berada langsung di belakang subjek, 3) predikat umumnya diisi oleh verba atau frasa verba, 4) dalam kalimat susun biasa (S-P) predikat berintonasi lebih rendah, 5) predikat merupakan unsur kalimat yang mendapatkan partikel –lah, 6) predikat dapat merupakan jawaban dari pertanyaan apa yang dilakukan (pokok kalimat) ataubagaimana (pokok kalimat).

3.  Objek
  
Fungsi objek adalah unsur kalimat yang kehadirannya dituntut oleh verba transitif pengisi predikat dalam kalimat aktif.  Objek mempunyai ciri-ciri sebagai berikut: 1) berupa nomina atau frasa nominal, 2) berada langsung di belakang predikat (yang diisi oleh verba transitif), 3) dapat diganti enklitik –nya, ku atau –mu, 4) objek dapat menggantikan kedudukan subjek ketika kalimat aktif transitif dipasifkan.

4.      Pelengkap

Pelengkap adalah unsur kalimat yang berfungsi melengkapi informasi, mengkhususkan objek, dan melengkapi struktur kalimat. Pelengkap (pel.) bentuknya mirip dengan objek karena sama-sama diisi oleh nomina atau frasa nominal dan keduanya berpotensi untuk berada langsung di belakang predikat.
Pelengkap mempunyai ciri-ciri sebagai berikut: 1) pelengkap kehadirannya dituntut oleh predikat aktif yang diisi oleh verba yang dilekati oleh prefik ber- dan predikat pasif yang diisi oleh verba yang dilekati oleh prefiks ter-, 2) pelengkap merupakan unsur kalimat yang kehadirannya mengikuti predikat yang diisi oleh verba adalah, ialah, merupakan, dan menjadi, 3) dalam kalimat, jika tidak ada objek, pelengkap terletak langsung di belakang predikat, tetapi kalau predikat diikuti oleh objek, pelengkap berada di belakang objek, 4) pelengkap tidak dapat diganti dengan pronomina –nya, 5) satuan bahasa pengisi pelengkap dalam kalimat aktif tidak mampu menduduki fungsi subjek apabila kalimat aktif itu dijadikan kalimat pasif.

5. Keterangan
Keterangan adalah unsur kalimat yang memberikan keterangan kepada seluruh kalimat. Sebagian besar unsur keterangan merupakan unsur tambahan dalam kalimat.
Keterangan mempunyai ciri-ciri sebagai berikut: 1) umumnya merupakan keterangan tambahan atau unsur yang tidak wajib dalam kalimat, 2) keterangan dapat berpindah tempat tanpa merusak struktur dan makna kalimat, 3) keterangan diisi oleh adverbia, adjektiva, frasa adverbial, frasa adjektival, dan klausa terikat.
Fungsi keterangan ini memiliki banyak jenis, misalnya keterangan tempat, waktu, alat, cara, tujuan, perbandingan, sebab, akibat, syarat, dll.


3. Pola kalimat
Unsur kalimat terdiri dari:

A. Subjek:
- terletak di muka predikat, biasanya kata benda namun pada saat tertentu saja,
- Jenis kata lain juga dapat menduduki fungsi objek
- Sebagai pokok kalimat.
- Dapat dijadikan kalimat tanya
Contoh subjek kata benda.
- Harga komputer saat ini sangat murah sekali.

B. Predikat:
- Biasanya kata kerja, kata sifat,preposisi.
- Penerang suatu subjek.
- Kalimat tanya pada predikat di dalam kalimat dapat diberikan kata tanya “mengapa” dan “bagaimana”.


C. Objek dan Pelengkap:
- Posisi suatu kalimat terletak dibelakang predikat yang berjenis verba.
- Adanya kemiripan antara objek dan pelengkap
- Objek berjenis kata benda
- Pelengkap berjenis kata benda,kata sifat,dan kata kerja
- Objek dapat menjadi subjek dalam kalimat pasif
- Pelengkap tidak
- Objek ada dibelakang predikat tetapi jika ada objek pelengkap ditulis setelahnya.
Contoh:
*Heru beli duren --> objek
*Heru membeli duren --> pelengkap

Pola Kalimat terdiri atas:

A. Verba atau kata kerja:

- Sebuah kata yang mengandung makna dasar perbuatan,proses, keadaan yang bukan sifat.

Ciri khas kata kerja:
- inti predikat dalam kalimat

Bentuk kata kerja;
• verba awal = kata kerja yang dapat berdiri sendiri.
• Verba turunan = kata kerja penggabungan paduan bentuk dasar.

B. Kata benda:
- Kata yang mengacu pada manusia, hewan, benda, dan konsep atau pengertian.

Ciri kata benda:
- Kata benda tidak dapat didahului atau bergabung dengan kata tidak.
- Menduduki fungsi subjek,objek, atau pelengkap dalam kalimat yang berpredikat kata kerja.
- Dapat diikuti oleh kata sifat atau adjektiva

Bentuk Kata benda:

a. Kata benda dasar
Contoh : mobil, motor, hari, minggu.

b. Kata benda turunan
- Kata benda berafiks, misal: penjaga,kemampuan, perbuatan.
- Kata benda reduplikasi, misal: luntung-lantang, kebun-kebun.
- Kata benda majemuk, misal: kantor dinas, tanah air.



4. Kalimat dapat dibedakan berdasarkan bermacam-macam hal sebagai berikut:
(1) Berdasarkan nilai informasinya
(sasaran atau tujuan yang akan dicapai) kalimat dibedakan atas:
(a) kalimat berita adalah suatu kalimat yang mengandung peristiwa atau kejadian.
Kalimat Berita dibagi menjadi 2 bagian:
1. Ucapan langsung
Contoh : Dia akan Pergi Bekerja
2. Ucapan tidak langsung
Contoh : Rian bukan anak yang suka mencontek
(b) kalimat tanya adalah suatu kalimat yang mengandung pertanyaan tentang yang belum diketahui
Contoh : Kapan Kakak pulang ke rumah ibu?
(c) kalimat perintah  adalah kalimat yang berisi perintah kepada orang lain untuk melakukan sesuatu dan untuk mendapatkan  tanggapan sesuatu. kalimat perintah dapat berupa :
- suruhan
- ajakan
- permintaan
- larangan
(d) kalimat harapan
(e) kalimat pengandaian
(2) Berdasarkan diatesis
kalimat dibedakan atas:
(a) Kalimat Aktif adalah kalimat yang memiliki subjek untuk melakukan pekerjaan dan predikat yang berupa kata kerja me-atau ber-  , Contoh : Adik mencuci baju kakak
(b) Kalimat Pasif adalah kalimat yang memiliki subjek untuk melakukan pekerjaan dan predikat yang berupa kata kerja di- .   Contoh : baju kakak dicuci oleh adik
(3) Berdasarkan urutan katanya,
kalimat dibedakan atas:
(a) kalimat normal (subjek mandahului predikat)
(b) kalimat inversi (predikat mendahului subjek)
(4) Berdasarkan jumlah inti yang membentuknya,
kalimat dibedakan atas:
(a) kalimat minor ialah kalimat yang hanya mengandung satu unsur inti atau unsur pusat. contoh : Diam!
(b) kalimat mayor  ialah kalimat yang sekurang-kurangnya mengandung dua unsur inti.  contoh : ria pergi kedapur  , tia belajar di kamar
(5) Berdasarkan pola-pola dasar yang dimilikinya,
kalimat dibedakan atas:
(a) kalimat inti ialah kalimat yang memiliki ciri terdiri dari dua kata, berpola S-P, dan intonasinya netral.
(b) kalimat luas ialah kalimat inti yang sudah diperluas dengan kata-kata baru sehingga tidak hanya terdiri dari dua kata.
(c) kalimat transformasi ialah kalimat inti yang sudah mengalami perubahan baik berupa penambahan kata maupun perbanyakan unsur inti.
Ciri-ciri kalimat inti:
* hanya terdiri atas dua kata
* kedua kata itu sekaligus menjadi inti kalimat (kata pertama menduduki jabatan subjek, kata kedua menduduki jabatan predikat)
* urutannya adalah subjek mendahului predikat
* intonasinya adalah intonasi berita yang netral
(6) Berdasarkan jumlah kontur yang terdapat di dalamnya, kalimat dibedakan atas:
(a) kalimat minim (hanya mengandung satu kontur)
(b) kalimat panjang (mengandung lebih dari satu kontur)
Kontur adalah bagian arus ujaran yang diapit oleh dua kesenyapan.
Contoh:
(i) # Pergi! #
(ii) # Berita daerah membangun # disiarkan TVRI # setiap hari #
Kalimat (i) adalah kalimat minim, sedangkan kalimat (ii) adalah kalimat panjang.
(7) Berdasarkan jumlah klausa yang terkandung di dalamnya, kalimat dibedakan atas:
1. kalimat tunggal
(kalimat yang hanya mengandung satu klausa/satu pola S-P)
2. kalimat majemuk
(kalimat yang mengandung lebih dari satu klausa/lebih dari satu pola S-P)
Kalimat majemuk, berdasarkan hubungan antar klausanya dibedakan lagi atas:
(b. 1) kalimat majemuk setara ialah kalimat majemuk yang klausa-klausanya sama tinggi kedudukannya. kalimat majemuk setara dibagi menjadi 5 bagian :
a. Kalimat Majemuk Setara Penggabungan: kalimat yang menggunakan kata penghubung dan
b. Kalimat Majemuk Setara Penguatan: kalimat yang menggunakan kata penghubung bahkan
c. Kalimat Majemuk Setara Pemilihan: kalimat yang menggunakan kata penghubung atau
d. Kalimat Majemuk Setara Berlawanan: kalimat yang menggunakan kata penghubung tetapi, sedangkan, melainkan
e. Kalimat Majemuk Setara Urutan Waktu: kalimat yang menggunakan kata penghubung kemudian, lalu, lantas.
(b.2) kalimat majemuk betingkat adalah dua kalimat atau lebih kalimat tunggal yang kedudukannya berbeda yang memiliki unsur induk kalimat dan anak kalimat.
Contoh : Ayah mencuci motor ketika matahari berada di ufuk timur.
(b.3) kalimat majemuk campuran gabungan antara kalimat majemuk tunggal dan kalimat majemuk setara. Contoh: Andi bermain dengan budi.
(b.4) kalimat majemuk rapatan
(8) Berdasarkan Pengucapannya
Kalimat dapat dibedakan menjadi 2 jenis, yaitu:
1. Kalimat Langsung
Kalimat langsung adalah kalimat yang secara cermat menirukan ucapan orang. Kalimat langsung juga dapat diartikan kaliamt yang memberitakan bagaimana ucapan dari orang lain (orang ketiga). Kalimat ini biasanya ditandai dengan tanda petik dua (“….”) dan dapat berupa kalimat tanya atau kalimat perintah.
Contoh:
-  Tina berkata: “Ria, jangan membuang sampah itu disembarang tempat!”
2. Kalimat Tak Langsung
Kalimat tak langsung adalah kalimat yang menceritakan kembali ucapan atau perkataan  orang lain. Kalimat tak langsung tidak ditandai lagi dengan tanda petik dua dan sudah dirubah menjadi kalimat berita.
Contoh:
- Kakak berkata bahwa dia senang melihat aku mendapatkan pekerjaan
Sumber : http://yantysa.wordpress.com



Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.