B.INDONESIA (SOFTSKILL)
NAMA : LUKMAN CARESA
KELAS : 3KB02
NPM : 24110074
PENGERTIAN
KALIMAT DAN UNSUR KALIMAT
1. PENGERTIAN
KALIMAT
Kalimat
adalah satuan bahasa terkecil yang mengungkapkan pikiran yang utuh,
baik dengan cara lisan maupun tulisan. Dalam wujud lisan, kalimat
diucapkan dengan suara naik turun dan keras lembut, disela jeda, dan diakhiri
dengan intonasi akhir yang diikuti oleh kesenyapan yang mencegah
terjadinya perpaduan ataupun asimilasi bunyi ataupun proses fonologis
lain. Dalam wujud tulisan, kalimat dimulai dengan huruf kapital dan diakhiri
dengan tanda titik (.), tanda tanya (?), atau tanda seru (!);dan di dalamnya
dapat disertakan tanda baca seperti koma (,), titik dua (:), pisah (-),dan
spasi. Tanda titik, tanda tanya, dan tanda seru pada wujud tulisan sepadan
dengan intonasi akhir pada wujud lisan sedangkan spasi yang mengikuti mereka
melambangkan kesenyapan. Tanda baca lain sepadan dengan jeda.
2.UNSUR-UNSUR KALIMAT
Setiap
kalimat memiliki unsur penyusun kalimat. Gabungan dari unsur-unsur kalimat akan
membentuk kalimat yang mengandung arti.
Unsur-unsur
inti kalimat antara lain SPOK :
1. Subjek
Fungsi
subjek merupakan pokok dalam sebuah kalimat. Pokok kalimat itu dibicarakan atau
dijelaskan oleh fungsi sintaksis lain, yaitu predikat. Ciri-ciri subjek yaitu:
(1) jawaban apa atau siapa, (2) dapat didahului oleh kata bahwa, (3) berupa
kata atau frasa benda (nomina), (4) dapat disertai kata ini atau itu, (5) dapat
disertai pewatas yang, (6) tidak didahului preposisi di, dalam, pada, kepada,
bagi, untuk, dan lain-lain, (7) tidak dapat diingkarkan dengan kata tidak,
tetapi dapat diingkarkan dengan kata bukan.
2.
Predikat
Predikat
merupakan unsur yang membicarakan atau menjelaskan pokok kalimat atau subjek.
Predikat mempunyai ciri-ciri sebagai berikut: 1) bagian kalimat yang
menjelaskan pokok kalimat, 2) dalam kalimat susun biasa, predikat berada
langsung di belakang subjek, 3) predikat umumnya diisi oleh verba atau frasa
verba, 4) dalam kalimat susun biasa (S-P) predikat berintonasi lebih rendah, 5)
predikat merupakan unsur kalimat yang mendapatkan partikel –lah, 6) predikat
dapat merupakan jawaban dari pertanyaan apa yang dilakukan (pokok kalimat)
ataubagaimana (pokok kalimat).
3.
Objek
Fungsi
objek adalah unsur kalimat yang kehadirannya dituntut oleh verba transitif
pengisi predikat dalam kalimat aktif. Objek mempunyai ciri-ciri sebagai
berikut: 1) berupa nomina atau frasa nominal, 2) berada langsung di belakang
predikat (yang diisi oleh verba transitif), 3) dapat diganti enklitik –nya, ku
atau –mu, 4) objek dapat menggantikan kedudukan subjek ketika kalimat aktif
transitif dipasifkan.
4.
Pelengkap
Pelengkap
adalah unsur kalimat yang berfungsi melengkapi informasi, mengkhususkan objek,
dan melengkapi struktur kalimat. Pelengkap (pel.) bentuknya mirip dengan objek
karena sama-sama diisi oleh nomina atau frasa nominal dan keduanya berpotensi
untuk berada langsung di belakang predikat.
Pelengkap
mempunyai ciri-ciri sebagai berikut: 1) pelengkap kehadirannya dituntut oleh
predikat aktif yang diisi oleh verba yang dilekati oleh prefik ber- dan
predikat pasif yang diisi oleh verba yang dilekati oleh prefiks ter-, 2) pelengkap
merupakan unsur kalimat yang kehadirannya mengikuti predikat yang diisi oleh
verba adalah, ialah, merupakan, dan menjadi, 3) dalam kalimat, jika tidak ada
objek, pelengkap terletak langsung di belakang predikat, tetapi kalau predikat
diikuti oleh objek, pelengkap berada di belakang objek, 4) pelengkap tidak
dapat diganti dengan pronomina –nya, 5) satuan bahasa pengisi pelengkap dalam
kalimat aktif tidak mampu menduduki fungsi subjek apabila kalimat aktif itu
dijadikan kalimat pasif.
5.
Keterangan
Keterangan
adalah unsur kalimat yang memberikan keterangan kepada seluruh kalimat.
Sebagian besar unsur keterangan merupakan unsur tambahan dalam kalimat.
Keterangan
mempunyai ciri-ciri sebagai berikut: 1) umumnya merupakan keterangan tambahan
atau unsur yang tidak wajib dalam kalimat, 2) keterangan dapat berpindah tempat
tanpa merusak struktur dan makna kalimat, 3) keterangan diisi oleh adverbia,
adjektiva, frasa adverbial, frasa adjektival, dan klausa terikat.
Fungsi
keterangan ini memiliki banyak jenis, misalnya keterangan tempat, waktu, alat,
cara, tujuan, perbandingan, sebab, akibat, syarat, dll.
3. Pola
kalimat
Unsur kalimat terdiri dari:
A. Subjek:
- terletak di muka predikat, biasanya kata benda namun pada saat tertentu saja,
- Jenis kata lain juga dapat menduduki fungsi objek
- Sebagai pokok kalimat.
- Dapat dijadikan kalimat tanya
Contoh subjek kata benda.
- Harga komputer saat ini sangat murah sekali.
B. Predikat:
- Biasanya kata kerja, kata sifat,preposisi.
- Penerang suatu subjek.
- Kalimat tanya pada predikat di dalam kalimat dapat diberikan kata tanya
“mengapa” dan “bagaimana”.
C. Objek dan Pelengkap:
- Posisi suatu kalimat terletak dibelakang predikat yang berjenis verba.
- Adanya kemiripan antara objek dan pelengkap
- Objek berjenis kata benda
- Pelengkap berjenis kata benda,kata sifat,dan kata kerja
- Objek dapat menjadi subjek dalam kalimat pasif
- Pelengkap tidak
- Objek ada dibelakang predikat tetapi jika ada objek pelengkap ditulis
setelahnya.
Contoh:
*Heru beli duren --> objek
*Heru membeli duren --> pelengkap
Pola Kalimat terdiri atas:
A. Verba atau kata kerja:
- Sebuah kata yang mengandung makna dasar perbuatan,proses, keadaan yang bukan
sifat.
Ciri khas kata kerja:
- inti predikat dalam kalimat
Bentuk kata kerja;
• verba awal = kata kerja yang dapat berdiri sendiri.
• Verba turunan = kata kerja penggabungan paduan bentuk dasar.
B. Kata benda:
- Kata yang mengacu pada manusia, hewan, benda, dan konsep atau pengertian.
Ciri kata benda:
- Kata benda tidak dapat didahului atau bergabung dengan kata tidak.
- Menduduki fungsi subjek,objek, atau pelengkap dalam kalimat yang berpredikat
kata kerja.
- Dapat diikuti oleh kata sifat atau adjektiva
Bentuk Kata benda:
a. Kata benda dasar
Contoh : mobil, motor, hari, minggu.
b. Kata benda turunan
- Kata benda berafiks, misal: penjaga,kemampuan, perbuatan.
- Kata benda reduplikasi, misal: luntung-lantang, kebun-kebun.
- Kata benda majemuk, misal: kantor dinas, tanah air.
4. Kalimat dapat dibedakan berdasarkan
bermacam-macam hal sebagai berikut:
(1) Berdasarkan nilai informasinya
(sasaran atau tujuan yang akan dicapai) kalimat dibedakan atas:
(a) kalimat berita adalah suatu kalimat yang mengandung peristiwa atau
kejadian.
Kalimat Berita dibagi menjadi 2 bagian:
1. Ucapan langsung
Contoh : Dia akan Pergi Bekerja
2. Ucapan tidak langsung
Contoh : Rian bukan anak yang suka mencontek
(b) kalimat tanya adalah suatu kalimat yang mengandung pertanyaan tentang yang
belum diketahui
Contoh : Kapan Kakak pulang ke rumah ibu?
(c) kalimat perintah adalah kalimat yang berisi perintah kepada orang
lain untuk melakukan sesuatu dan untuk mendapatkan tanggapan sesuatu.
kalimat perintah dapat berupa :
- suruhan
- ajakan
- permintaan
- larangan
(d) kalimat harapan
(e) kalimat pengandaian
(2) Berdasarkan diatesis
kalimat dibedakan atas:
(a) Kalimat Aktif adalah kalimat yang memiliki subjek untuk melakukan pekerjaan
dan predikat yang berupa kata kerja me-atau ber- , Contoh : Adik mencuci
baju kakak
(b) Kalimat Pasif adalah kalimat yang memiliki subjek untuk melakukan pekerjaan
dan predikat yang berupa kata kerja di- . Contoh : baju kakak
dicuci oleh adik
(3) Berdasarkan urutan katanya,
kalimat dibedakan atas:
(a) kalimat normal (subjek mandahului predikat)
(b) kalimat inversi (predikat mendahului subjek)
(4) Berdasarkan jumlah inti yang membentuknya,
kalimat dibedakan atas:
(a) kalimat minor ialah kalimat yang hanya mengandung satu unsur inti atau
unsur pusat. contoh : Diam!
(b) kalimat mayor ialah kalimat yang sekurang-kurangnya mengandung dua
unsur inti. contoh : ria pergi kedapur , tia belajar di kamar
(5) Berdasarkan pola-pola dasar yang dimilikinya,
kalimat dibedakan atas:
(a) kalimat inti ialah kalimat yang memiliki ciri terdiri dari dua kata,
berpola S-P, dan intonasinya netral.
(b) kalimat luas ialah kalimat inti yang sudah diperluas dengan kata-kata baru
sehingga tidak hanya terdiri dari dua kata.
(c) kalimat transformasi ialah kalimat inti yang sudah mengalami perubahan baik
berupa penambahan kata maupun perbanyakan unsur inti.
Ciri-ciri kalimat inti:
* hanya terdiri atas dua kata
* kedua kata itu sekaligus menjadi inti kalimat (kata pertama menduduki jabatan
subjek, kata kedua menduduki jabatan predikat)
* urutannya adalah subjek mendahului predikat
* intonasinya adalah intonasi berita yang netral
(6) Berdasarkan jumlah kontur yang terdapat di dalamnya, kalimat
dibedakan atas:
(a) kalimat minim (hanya mengandung satu kontur)
(b) kalimat panjang (mengandung lebih dari satu kontur)
Kontur adalah bagian arus ujaran yang diapit oleh dua kesenyapan.
Contoh:
(i) # Pergi! #
(ii) # Berita daerah membangun # disiarkan TVRI # setiap hari #
Kalimat (i) adalah kalimat minim, sedangkan kalimat (ii) adalah kalimat
panjang.
(7) Berdasarkan jumlah klausa yang terkandung di dalamnya, kalimat
dibedakan atas:
1. kalimat tunggal
(kalimat yang hanya mengandung satu klausa/satu pola S-P)
2. kalimat majemuk
(kalimat yang mengandung lebih dari satu klausa/lebih dari satu pola S-P)
Kalimat majemuk, berdasarkan hubungan antar klausanya dibedakan lagi atas:
(b. 1) kalimat majemuk setara ialah kalimat majemuk yang klausa-klausanya
sama tinggi kedudukannya. kalimat majemuk setara dibagi menjadi 5 bagian :
a. Kalimat Majemuk Setara Penggabungan: kalimat yang menggunakan kata
penghubung dan
b. Kalimat Majemuk Setara Penguatan: kalimat yang menggunakan kata penghubung
bahkan
c. Kalimat Majemuk Setara Pemilihan: kalimat yang menggunakan kata penghubung
atau
d. Kalimat Majemuk Setara Berlawanan: kalimat yang menggunakan kata penghubung
tetapi, sedangkan, melainkan
e. Kalimat Majemuk Setara Urutan Waktu: kalimat yang menggunakan kata
penghubung kemudian, lalu, lantas.
(b.2) kalimat majemuk betingkat adalah dua kalimat atau lebih kalimat
tunggal yang kedudukannya berbeda yang memiliki unsur induk kalimat dan anak
kalimat.
Contoh : Ayah mencuci motor ketika matahari berada di ufuk timur.
(b.3) kalimat majemuk campuran gabungan antara kalimat majemuk tunggal dan
kalimat majemuk setara. Contoh: Andi bermain dengan budi.
(b.4) kalimat majemuk rapatan
(8) Berdasarkan Pengucapannya
Kalimat dapat dibedakan menjadi 2 jenis, yaitu:
1. Kalimat Langsung
Kalimat langsung adalah kalimat yang secara cermat menirukan ucapan orang.
Kalimat langsung juga dapat diartikan kaliamt yang memberitakan bagaimana
ucapan dari orang lain (orang ketiga). Kalimat ini biasanya ditandai dengan
tanda petik dua (“….”) dan dapat berupa kalimat tanya atau kalimat perintah.
Contoh:
- Tina berkata: “Ria, jangan membuang sampah itu disembarang tempat!”
2. Kalimat Tak Langsung
Kalimat tak langsung adalah kalimat yang menceritakan kembali ucapan atau
perkataan orang lain. Kalimat tak langsung tidak ditandai lagi dengan
tanda petik dua dan sudah dirubah menjadi kalimat berita.
Contoh:
- Kakak berkata bahwa dia senang melihat aku mendapatkan pekerjaan
Sumber :
http://yantysa.wordpress.com